Blog

Tantangan Utama Orang Tua saat Anak Mendapat Diagnosa Autistik/ ASD

Tantangan Utama Orang Tua saat Anak Mendapat Diagnosa Autistik/ ASD

Kita harus mengakui bahwa tidak ada orang tua mana pun yang menginginkan anaknya terdiagnosa autistik/ ASD, kan? Namun apabila kita sudah menyadari adanya tanda-tanda bahwa anak kita memiliki perbedaan pada perkembangannya dengan anak lain, sangat disarankan kalau kita sebagai orang tua untuk langsung melakukan rujukan ke tenaga ahli seperti psikolog anak, dokter anak, dokter tumbuh kembang anak, dan sebagainya. Nah, untuk mendapatkan hasil diagnosa yang konkret pun biasanya diperlukan beberapa kali tes sebelum pada akhirnya bisa mengambil kesimpulan atas diagnosa. 

Nah, sebelum mendapatkan hasil diagnosa akhir, tidak ada baiknya jika Anda berusaha untuk memiliki pikiran terbuka dan yang terpenting, cari tahu sebanyak mungkin apa itu Autistik/ ASD agar setidaknya Anda sudah memiliki gambaran tentang luasnya ragam Autistik. Hal tersebut sangat membantu saat nantinya hasil diagnosa sudah merupakan diagnosa akhir dan benar, anak Anda ternyata ada orang dengan ASD.

Lalu, apa saja yang dapat dilakukan sebagai orang tua saat anak mendapat diagnosa autistik/ ASD? 

  1. Ketahui bahwa Autistik itu adalah sebuah perbedaan tentang bagaimana cara otak bekerja. Sehingga, tidak ada kasus Autistik yang sama, pun tidak ada kasus ASD yang sama pada setiap individu. Jadi, sebagai orang tua perlu melakukan berbagai penyesuaian yang disesuaikan dengan kebutuhan, minat dan perkembangan pada anak. Untuk permulaan, tontonan atau bacaan ringan yang mudah diakses untuk siapa saja dapat menjadi ‘pengenalan’ terhadap ASD terlebih dahulu.
  2. Bagi beberapa orang, menerima diagnosa tersebut tidaklah mudah. Dibutuhkan proses adaptasi yang cukup lama dengan tentunya energi yang tidak sedikit. Janganlah menyimpan semua sendiri. Minta bantuan pasangan, keluarga, dan orang di sekitar anda untuk bantu selama proses penyesuain, berikan mereka edukasi yang tepat agar mereka paham dan mengerti apa saja yang dibutuhkan untuk menangani individu dengan autistik.. Bahkan, bisa lebih baik lagi jika Anda dapat melakukannya bersama-sama. 
  3. Diperlukan rutinitas dan konsistensi yang sungguh-sungguh dalam menerapkan peraturan di rumah. Karena proses adaptasi tersebut, dapat membantu mengontrol perilaku dan pencapaian anak autistik/ anak dengan ASD dapat sesuai dengan usianya. Jadi ajaklah seisi rumah untuk membuat peraturan dan rutinitas yang dapat dipatuhi bersama-sama secara konsisten agar dapat mengurangi adanya tantrum, reaksi emosional, ketidakstabilan, dll. Hal ini juga berlaku pada anak neurodiversity tipe lainnya, loh. 
  4. Memiliki pengetahuan dan referensi mengenai strategi parenting memang dapat menjadi suatu kelebihan tersendiri. Tapi, janganlah terpaku hanya pada referensi tersebut. Perlu diingat bahwa perkembangan otak anak autistik/ anak dengan ASD sangatlah berbeda pada setiap individu. Walaupun memiliki diagnosa yang, misalnya sama. Tetap diperlukan pengamatan individual dan penyesuaian tersendiri. Yang penting adalah konsistensi pada peraturan untuk menciptakan kebiasaan dan kendali atas reaksinya. 
  5. Pemberian rewards and punishment, atau imbalan dan hukuman disarankan, asal jangan sampai menjadi bentuk kekerasan yaa.. Karena bukannya memberikan disiplin dan pengendalian emosi, bentuk hukuman fisik seperti memukul, atau hukuman verbal malah bisa membentuk trauma. Jadi rewards dan punishment yang diberikan juga harus sesuai dengan perkembangan dan kebiasaan mereka. 
  6. Kita juga bisa menganalisa dan mengetahui minat anak untuk kemudian memupuk hobi dan bakatnya dengan membiarkan anak bereksplorasi sejauh mungkin sampai mereka dapat merasa nyaman dan mood-nya jadi lebih baik. Cara ini juga dapat membantu menerapkan pengajaran kontrol pada anak dan pengenalan pada orangtua/pendamping. 
  7. Segera ke psikolog, psikiater atau tenaga ahli untuk mengetahui tipe ASD sehingga kita dapat memberikan penanganan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan anak, dengan begitu kita juga akan punya cara untuk menyesuaikan kebutuhan anak dengan ASD dengan kebutuhan keluarga yang lainnya. 

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

image (36) (1)

Raissa

Ini adalah Raissa, hati dan jiwa dari Sunday Talent Project. Raissa merepresentasikan jiwa kreatif, ketangguhan dan optimisme selain bahwa dia menjadi seorang seniman.

Trending Now

Hot Topics

Related Articles

Sunday Talents Project, Arena Unjuk Bakat Anak-Anak Berkebutuhan Khusus
Blog

Sunday Talents Project, Arena Unjuk Bakat Anak-Anak Berkebutuhan Khusus

Tiap anak memiliki potensi yang bisa dikembangkan, tak terkecuali anak-anak berkebutuhan khusus,...